Saya belajar jalan - jalan - terjatuh - bangun - melangkah kembali - menata langkah demi langkah - jalan ditempat - jalan perlahan - hingga berlari - dari beliau.
Bukan hanya bagaimana cara melangkah dalam konteks jalan biasa, tetapi bagaimana melanjutkan proses kehidupan dengan terus bertumbuh dan berdaya.
Bukan hanya bagaimana cara melangkah dalam konteks jalan biasa, tetapi bagaimana melanjutkan proses kehidupan dengan terus bertumbuh dan berdaya.
Saya belajar akan hal tersebut dari surga saya; IBU.
Adalah beliau, yang nyawanya sempat hampir hilang ketika memperjuangkan hadirnya mahluk-mahluk baru di dunia.
Adalah beliau, sosok yang derajatnya 3 tingkatan lebih tinggi dihadapan Allah semata.
Adalah beliau, yang sosoknya tercantum dalam firmanNya.
Adalah beliau, sosok yang derajatnya 3 tingkatan lebih tinggi dihadapan Allah semata.
Adalah beliau, yang sosoknya tercantum dalam firmanNya.
Bahkan hari ini, ketika anak gadisnya menmgeluh tentang hal-hal yang sifatnya duniawi, beliau dengan lembutnya mendengarkan, memaknai, hingga mengarahkan pun menasihati, dengan caranya; yang lembut nan indah.
Laa khawla walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adziim
Abadi perjuanganmu, Bu :)
Abadi perjuanganmu, Bu :)
Komentar
Posting Komentar